Minggu, 31 Maret 2013

Teh Cap Botol [1940], Bisnis keluarga yang tetap subur hingga generasi ketiga. Cerdas mengantisipasi pasar di tengah persaingan yang kian ketat.



RIBUAN botol plastik hijau itu bergerak dalam irama teratur di atas jalur roda berjalan. Lalu, plop, plop, plop: letupan mesin memasangkan plastik kemasan ke satu per satu botol yang berisi teh amat panas. Antrean lantas menjalar ke mesin berikut yang memasangkan tutup botol. Dari sini jalur roda bergerak lagi menuju pengemasan akhir. Maka jadilah teh botol merek Joy Tea Green, yang siap dikirim ke jutaan konsumen di seluruh Indonesia serta mancanegara.

Ilustrasi kecil di atas melukiskan satu rantai kecil di lini produksi PT Sinar Sosro, raksasa teh siap minum buatan Indonesia. Satu ikon Sosro yang luas dikenal adalah Teh Botol Sosro. Joy Tea Green, yang dirilis dua tahun lalu, pun telah menjadi salah satu produk unggulan Sinar Sosro. ”Sudah punya pasar sendiri,” ujar Joseph Soewito Sosrodjojo.

Joseph, 43 tahun, adalah generasi ketiga Sosrodjojo—kini Presiden Direktur PT Sinar Sosro. Dia menerima Tempo di pabrik teh Sosro di Jalan Cakung, Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis, 10 September lalu. Joseph menuturkan ihwal kakeknya, Sosrodjojo, yang membangun cikalbakal minuman ini di Slawi, Jawa Tengah, pada 1940. Juga tentang jatuh-bangunnya usaha keluarga mereka.

Kini, dalam usia hampir tujuh dekade, Sinar Sosro tampaknya kian bersinar. Varian produknya tumbuh dari minuman teh seperti STee, Fruit Tea, TEBS, Joy Tea Green, dan merambah ke produk minuman non-teh, umpamanya air mineral Prim-A, Happy Jus, dan Country Choice. Menurut Joseph, mereka berupaya mengeksplorasi tren minuman untuk tiap generasi—sebagai salah satu strategi bisnis. ”Ketika penggemar teh rasa buah muncul, kami meresponsnya dengan Fruit Tea mulai 1997,” tuturnya. Tapi tulang punggung perusahaan tetaplah Teh Botol Sosro—keputusan yang bukan tanpa alasan.

Riset media Nielsen mencatat, Teh Botol Sosro menguasai 70 persen pasar minuman nasional. ”Angka ini stabil sejak lima tahun lalu,” kata Joseph. Direktur Riset Jasa Retail Nielsen, Yongky Surya Susilo, menyebutkan bahwa pasar teh siap minum nasional selama Januari-September tahun lalu mencapai Rp 17,14 miliar, atau tumbuh 27,7 persen dibanding periode yang sama pada 2007. Indikasi lain adalah belanja iklan produk teh. Selama Januari-Juli 2009, iklan produk teh mencapai Rp 52,1 miliar, naik 52 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Omzet penjualan Sinar Sosro pada periode 2008 mencapai Rp 1,8 triliun—Rp 9 miliar berasal dari nilai ekspor. Sosro memang bertahan memimpin pasar di tengah persaingan ketat. Posisi Teh Botol Sosro yang terus bertahan di peringkat pertama penjualan tak bisa dipisahkan dari fi losofi produk Sosro, yaitu Niat Baik.

Sosrodjojo melahirkan fi losofi ini dengan tujuan menghasilkan minuman yang aman bagi kesehatan serta ramah lingkungan. Seluruh produk Sosro tak memakai zat pewarna, bahan pengawet, serta pemanis buatan. Hanya gula pasir dan daun teh hijau hasil racikan PT Gunung Slamat—anak usaha Holding Rekso yang berfokus pada lini produksi teh kering siap saji—dari perkebunan Cianjur, Garut, Pangalengan, dan Tasikmalaya.

Soegiharto Sosrodjojo, ayah Joseph, hingga kini masih turun tangan menguji racikan daun teh di Slawi. Ketatnya uji mutu itu untuk memastikan rasa Teh Botol Sosro—muncul pertama pada 1974—tak berubah. Jaringan distribusi
adalah kekuatan lain Sinar Sosro. Kini seluruh pelosok Indonesia akrab dengan Teh Botol Sosro. Ketua Asosiasi Minuman Ringan Suroso Natakusumah menilai masifnya jaringan Sosro hingga ke pelosok daerah membuat Teh Botol Sosro sulit tersaingi. Harga adalah faktor berikutnya. ”Orang tua dan om-om saya bilang, jual teh jangan lebih mahal dari ongkos parkir. Harga segitu yang dapat dijangkau konsumen,” kata Joseph. Dia menambahkan, kini target mereka lebih mengoptimalkan kapasitas produksi pabrik ketimbang memperluas pasar domestik.

Log Book: Minggu, 31 Maret 2013

Kegiatan :
Setelah hari Jumat kita mendapatkan barang barang baru yang melengkapi produk kita secara menyeluruh, kemudian kita memasarkannya melalui media sosial, kita mencondongkan harga yang relatif murah dari yang lainnya, dengan tujuan untuk mendapat perhatian dari banyak konsumen.

Masalah :
Namun dilain hal sebagian konsumen merasa kurang percaya dengan kami karena harga yang dipatok jauh lebih murah dari harga toko yang ada di pasaran sehingga mereka terkadang meminta bukti gambar .

Solusi :
Kita menjelaskan secara terperinci mengapa harga produk kita jauh lebih murah dari toko , dan tentunya tidak menjelaskan apa yang dirahasiakan perusahaan. Dan kita menjelaskannya dengan dibantu oleh gambar barangnya juga.

Jumat, 29 Maret 2013

Persiapkan Generasi Penerus yang Berkualitas


Pendidikan merupakan bekal hidup yang tak ternilai dan tak kekang dimakan oleh waktu. Sebagai salah satu perusahaan minum terbesar di Indonesia, PT Sinar Sosro mengerti betapa pentingnya pendidikan bagi generasi muda penerus bangsa.

Sebagai rangkaian pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) di sektor pendidikan, PT Sinar Sosro telah menyelesaikan seluruh tahapan program. Program Sekolah Sehat Sosro didirikan, dilaksanakan dan dilandasi dengan filosofi bisnis PT Sinar Sosro, yaitu niat baik, yang tercermin dalam setiap produknya yang tidak berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, PT Sinar Sosro senantiasa menerapkan prinsip 3K RL, yaitu peduli pada kualitas, keamanan, kesehatan dan ramah lingkungan pada kesehariannya.

Program Sekolah Sehat Sosro merupakan program pembentukan sistem pengelolaan sekolah yang menjamin terwujudnya kualitas sekolah yang bersih, hijau, hemat, kreatif, aman, damai dan berkelanjutan. Tentunya ketujuh prinsip tersebut diharapkan dapat menjadi acuan pola pikir, sikap dan juga tindak bagi semua pihak sekolah.

Penerapan program pendidikan ini dilakukan dalam 5 tahap, yaitu membangun visi Sekolah Sehat Sosro, membangun komitmen komunitas sekolah melalui workshop, penguatan komitmen, perencanaan juga tidak lanjut program Sekolah Sehat Sosro, membangun sistem serta jaringan sekolah dan membentuk sekolah inti sebagai pusat pembelajaran Sekolah Sehat Sosro. 

Sekolah Sehat Sosro yang diresmikan pada tanggal 22 September 2011 ini merupakan wujud kepedulian PT Sinar Sosro bersama Kemendikbud terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Seperti yang diungkapkan langsung oleh Presiden Direktur PT Sinar Sosro, Joseph S. Sosrodjojo, ”PT Sinar Sosro, melalui program CSR, memulai secara bersama-sama dengan Kemendikbud dan pihak-pihak yang peduli untuk melakukan kegiatan pendidikan dan pelatihan kepada peserta didik dan pengelola pendidikan tentang pentingnya perilaku, pola pikir serta pola tindak hidup bersih dan sehat di lingkungan sekolah. Kami berharap lewat program ini akan tercapai kualitas SDM Indonesia yang lebih baik dan tentunya bagi sekolah terbaik program ini yang mendapat penghargaan diharapkan mampu menjadi sekolah model yang dapat memberikan pengaruh positif bagi sekolah-sekolah lain di sekitarnya .” 

LogBook: Jumat, 29 Maret 2013

Kegiatan :
Hari ini kita mendapatkan produk baru dari gitar, bass dan alat recording. Kami mendapatkannya melalui penjual biola pada waktu bertemu kemarin, dia menawarkan produk - produk ini dengan harga yang murah , untuk itulah kita menyetujui dalam penawaran ini.

Masalah :
Kami belum mengetahui kualitas dari produk - produk tersebut, dari soal harga memang murah, namun kualitas belum bisa kita prediksi 100%

Solusi :
Kita akan melihat dulu barang yang dia tawarkan ini dengan mencoba 1 barang dari pabriknya nanti untuk menilai kualitasnya.

Kamis, 28 Maret 2013

Log Book: Kamis, 28 Maret 2013

Kegiatan :
Hari ini kami mendapatkan kepastian mengenai barang yang kemarin kita tanyakan yaitu biola , kita sudah bisa memesan bilamana sudah ada kepastian dari konsumen yang kemarin mengingiinkan

Masalah :
Konsumen yang kemarin menginginkan sulit dihubungi, alhasil kita tidak bisa mendapatkan kepastian , padahal bila sudah ada kepastian dan deal, barang sudah bisa diambil dihari Sabtu atau Minggu.

Solusi :
Akhirnya kita menawarkan juga secara meluas untuk mendapat pelanggan yang baru, dengan tujuan untuk mendapatkan konsumen yang lebih pasti.

Joseph Sosrodjojo - Teh Botol Sosro



Jangan pernah patah arang dalam mengedukasi pasar. Dengan begitu kita dapat mengetahui bagaimana pasar kita. (contohnya terlihat bagaimana sosro dapat menciptakan inovasi produk minuman teh untuk tiap generasi)
Salah satu kunci sukses adalah dengan sangat hati-hati melakukan sesuatu, tetapi cukup berani mengambil momentum. Misalnya, saat pertama kali teh dimasukkan dalam botol di mana saat itu belum ada perusahaan yang berani. Di balik grup yang tenang, ada inovasi yang dahsyat.

Log Book: Rabu, 27 Maret 2013

Kegiatan :Pada hari ini kita mendapatkan biola yang kemarin diinginkan oleh seorang konsumen yang menanyakan kepada kita, kita mendapatkan barang ini dari sebuah toko yang belum semua orang mengetahuinya, harga dan barang sesuai dengan yang kita cari.
Masalah :Namun permasalahannya kita kesulitan menghubungi secara langsung ataupun tidak langsung kepada pemilik barang tersebut, jadi kita tidak bisa langsung menghold barang tersebut kepada pemilik maupun konfirmasi kepada konsumen.
Solusi :Selagi kita menunggu konfirmasi dari si pemilik barang, kita juga mencari lagi barang yang kita inginkan itu ke tempat lain yang lebih mudah untuk dihubungi, sehingga konsumen pun tidak terlalu lama menunggu.

Selasa, 26 Maret 2013

Tak Lagi Sekadar Bisnis Minuman Teh


Berawal dari teh, bisnis keluarga Sosrodjojo terus menggurita. Produknya yang fenomenal, Teh Botol Sosro, telah menjadi mesin uang bisnis keluarga asal Slawi, Jawa Tengah, ini. Setelah Teh Botol Sosro terus merajai pasar, keluarga Sosro pun mulai melirik bisnis lain dengan mengibarkan bendera Grup Rekso (GR) atau PT Anggada Putra Rekso Mulia yang berdiri pada 27 November 1997.

GR didirikan Soegiharto, generasi kedua keluarga Sosro. Memang harus diakui, Soegiharto adalah motor penggerak bisnis keluarga Sosro. Pasalnya, adik dan kakak kandung Soegiharto serta keturunan mereka lebih memilih membesut bisnis masing-masing. Kendati ada saudaranya itu yang sama-sama membesarkan bisnis ini, kepemilikan sahamnya tidak sebesar saham milik keluarga Soegiharto.
Bisnis GR pun sekarang tak hanya teh atau minuman, meski bisnis ini tetap menjadi andalannya. GR telah merambah berbagai sektor bisnis: properti, kecantikan, hingga yang terbaru adalah bisnis resto dengan mengakuisisi McDonald̢۪s Indonesia (McD).
Soegiharto tak sendirian dalam membesarkan GR, tetapi dibantu lima anaknya yang semuanya lulusan sekolah di luar negeri. Mereka adalah Peter Soekianto Sosrodjojo, Joseph Soewito Sosrodjojo, Richard S. Sosrodjojo, Kurniati Sosrodjojo dan Sukowati Sosrodjojo. Kelima anaknya itu ditempatkan Soegiharto di berbagai bisnis yang berada di bawah GR.
Peter, anak tertua, duduk sebagai komisaris di GR. Adapun Joseph didapuk sebagai Chief Executive Officer PT Sinar Sosro, produsen Teh Botol Sosro dan Teh Kotak yang menjadi tambang uang grup ini. Laba bersih Sinar Sosro selama 2008 sebesar Rp 1,8 triliun — Rp 9 miliar berasal dari keuntungan ekspor; tujuan ekspornya adalah Brunei Darussalam, Singapura, Malaysia, Australia, Amerika Serikat dan negara-negara Timur Tengah.
Selanjutnya, Richard dipercaya mengelola PT Agropangan Putra Mandiri. Perusahaan yang berdiri pada 30 Agustus 2000 ini memiliki lima anak usaha yang mengurusi perkebunan, yakni PT Sinar Inesco, PT Cibuniwangi, PT Karya Sinar Ciguha, PT Perkebunan Gunung Rosa Djaja dan PT Perkebunan Gunung Manik.
Satu-satunya wanita di keluarga Sosrodjojo, Kurniati, mengelola PT Puri Tirta Kencana. Perusahaan termuda (berdiri pada 2004) dalam GR ini menekuni bidang yang memanjakan kaum perempuan: perawatan kecantikan dan kesegaran tubuh dengan fasilitas spa, bekerja sama dengan Martha Tilaar. Adapun si bungsu Sukowati memegang PT Adhi Putra Mulia. Perusahaan ini menguasai Hotel Mercure di bilangan Hayam Wuruk, Jakarta. Selain hotel, Suko juga yang membesut PT Rekso Nasional Food yang mengakuisisi McD Indonesia.
Menurut Taufik, Chief Business Officer MarkPlus Inc., nama GR baru populer belakangan ini dan menjadi sesuatu yang menarik. Grup ini secara nama memang baru, tetapi pilar-pilar bisnisnya telah lama ada seperti PT Sinar Sosro (minuman), PT Gunung Slamat (teh seduh dan celup), PT Sinar Jatimulia Gemilang (packaging), Adhi Putra Mulia (properti), PT Agropangan Putra Mandiri (agribisnis), PT Puri Tirta Kencana (kebugaran dan kecantikan), dan yang paling baru PT Rekso Nasional Food (divisi pengembangan waralaba [resto]).
Taufik juga sepakat, kekuatan keluarga Sosro ada pada bisnis minuman dan agribisnis. Menurutnya, di bisnis minuman, keluarga ini sudah tergolong lengkap, antara lain bisnis minuman ready to drink dan air mineral.
Sebetulnya, sah-sah saja GR terjun ke bidang lain seperti properti atau bisnis kebugaran. Hanya saja, menurut Taufik, grup besar harus bisa menciptakan pilar bisnisnya seperti apa. Ketika orang berbicara tentang GR, maka karakternya seperti apa dan bagian mana yang membedakannya dari grup lain. Kalau melihat bisnis minuman, Sosro sudah punya keunggulan sebagai spesialis di bidang teh, sampai ada slogan â€Å“Sosro Ahlinya Teh”. â€Å“Nah, Grup Rekso sendiri akan seperti apa karakternya ke depan. Apakah ready drink product. Karena jika bicara konglomerasi, harus bicara kekuatannya ada di mana,” ujar Taufik mempertanyakan.
Terlepas dari itu, Taufik melihat, GR merupakan perusahaan yang bagus dengan penguasaan pasar yang inovatif. Hanya saja, ketika GR mengambil waralaba McD, banyak orang kaget. Mereka bisa saja menjadi salah satu pemimpin ready to drink di indonesia. Dari situ bisa meluas lini bisnisnya, sebagaimana dilakukan Grup Djarum yang masuk ke bisnis perbankan atau properti, tetapi bisnis intinya tetap rokok.
Taufik juga mempertanyakan siapa yang membuat grup ini menjadi besar? Ini menarik karena grup ini sangat low profile. Banyak orang yang penasaran mengapa perusahaan ini tidak go public, dan tetap bertahan sebagai bisnis keluarga. â€Å“Grup Rekso termasuk family bisnis yang modern karena dikelola dengan profesional. Ini sangat menarik karena kalau dilihat dari produknya, sangatlah inovatif, mulai dari kemasan hingga varian rasa sangat inovatif,” ungkap Taufik memuji.
Seorang pengamat yang namanya tak bersedia disebutkan mengatakan, putra-putri Soegiharto memiliki peran besar dalam memajukan GR. Salah satu kunci sukses keluarga ini: mereka sangat hati-hati melakukan sesuatu, tetapi cukup berani mengambil momentum. â€Å“Umpamanya, saat pertama kali teh dimasukkan dalam botol di mana saat itu belum ada perusahaan yang berani. Di balik grup yang tenang, ada inovasi yang dahsyat. Hanya saja, hati-hati,” kata sang pengamat ini.
Teh Botol Sosro mulai diproduksi pada awal 1970-an. Tentu saja, itu menjadi momentum bersejarah bagi keluarga Sosro karena kelak jenis produk inilah yang menjadi titik keunggulan Sosro dibanding pemain bisnis teh lain di Indonesia. Saat itu, untuk mengenalkan produk minuman teh siap saji ini, putra ketiga Sosrodjojo, Soetjipto, sabar melakukan sampling dengan cara mempersilakan konsumen mencicipi rasa minuman tehnya. Proses sampling banyak dilakukan di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Meski mulai populer, pada 1970 itu produksi Teh Botol Sosro belum melalui proses manufacturingdalam pabrik besar. Proses pabrikan yang lebih serius baru dilakukan tahun 1974, tepatnya 17 Juli, ketika PT Sinar Sosro berdiri di Ujung Menteng, Bekasi. Pendiri perusahaan ini adalah tiga putra Sosrodjojo, yakni Soegiharto, Soetjipto dan Surjanto. Dua tahun kemudian, sang sulung, Soemarsono, turut bergabung.
Buat keluarga Sosrodjojo, tahun 1974 selalu dikenang dengan penuh kebanggaan. Bagaimana tidak, Sinar Sosro bukan saja pabrik minuman teh botol siap saji pertama di Indonesia, tetapi juga di dunia. Sejak itulah, jalan peruntungan kian terbuka lebar karena produk minuman tersebut terus merangsek pasar tanpa tanding. Bahkan, jadi ikon teh dalam kemasan dan menjadi kebutuhan banyak orang sehingga satu demi satu pabrik pun terus dibuka agar Teh Botol Sosro makin dekat dengan pelanggannya. Gresik, Ungaran, Medan, Pandeglang, Gianyar dan Cibitung menjadi lokasi berdirinya pabrik Sosro.
Bak kuncup daun teh yang terus merekah, begitu juga bisnis keluarga Sosro. Tahun 1981, mereka mendirikan PT Union Multipack, pabrik yang memungkinkan mereka memproduksi minuman nonbotol. Bersamaan dengan berdirinya pabrik di Tambun, Bekasi, dilakukan juga ekstensifikasi bisnis lewat strategi pengemasan. Tahun itu meluncurlah Teh Botol kemasan kotak atau Teh Kotak.
Dari kesuksesan The Botol Sosro itulah, keluarga Sosro lewat GR mampu merambah berbagai lini bisnis yang sekarang ditangani generasi ketiga keluarga Sosrodjojo.
Akan tetapi, tantangan yang dihadapinya tidaklah ringan. Munculnya berbagai jenis minuman dalam kemasan, seperti Minute Maid Pulpy Orange dan teh hijau Nu Green Tea, yang direspons pasar dengan baik serta makin tingginya kesadaran orang untuk hidup sehat, sehingga lebih suka minum air mineral, jelas menjadi ancaman bagi bisnis teh dalam botol perusahaan ini. Bahkan, seorang sumber yang dapat dipercaya mengungkapkan, produksi Teh Botol Sosro sudah turun sekitar 30%, dan ada mesin produksi yang telah ditutup.
Maka, masuk ke bisnis lain memang menjadi pilihan bagi kelompok perusahaan ini agar bisa terus tumbuh dengan bisnis-bisnis baru. Bahkan, beberapa bisnis bisa disinergikan, misalnya dengan menjadikan Teh Botol Sosro sebagai minuman â€Å“wajib” di gerai McD yang dikelola Rekso Nasional Food. Dengan demikian, GR tetap perkasa sebagai perusahaan andalan Indonesia di masa depan.

Log Book: Selasa, 26 Maret 2013

Kegiatan :
Mendapatkan kosumen dihari ini, dia menanyakan kepada kita sebuah softcase gitar elektrik dengan jenis semi hardcase, kita segera mencari ke pabrik apa yang dia inginkan tersebut.

Masalah :
Setelah kita mencari b
arang yang diinginkan tersebut ke pabrik dan menghubungi pabrik lainnya ternyata sedang kosong, stok nya sedang habis

Solusi :
Kita coba mencari kembali barang yang diinginkan, dengan mengusahakan kualitas yang sama baiknya dengan pabrik yang biasa menyediakan barang

Senin, 25 Maret 2013

Log Book: Senin, 25 Maret 2013


Kegiatan :
Konsumen yang menginginkan sebuah biola,dia menanyakan kepada kami mengenai ketersediaan biola tersebut. Walaupun kita tidak pernah memproduksi biola, namun kita tidak menolak dulu tawarannya.

Masalah :
Kita selama ini tidak pernah menyediakan biola yang konsumen tanyakan tersebut, jadi kita kesulitan mencari barangnya karena di pabrik kita tidak ada

Solusi :
Kita mencari barang tersebut ke pabrik lain namun yang masih berhubungan juga dengan pabrik kita jika bisa, kita akan mencari nya sebisa mungkin

Log Book: Minggu, 24 Maret 2013

Kegiatan :
mencari barang yaitu amplifier yang sejak kemarin seorang konsumen menanyakan kepada perusahaan kita

Masalah :
Karena barang yang diinginkannya tidak terlalu spesifik mengenai jenis yang diinginkannya , kita pun kebingungan untuk memilih yang akan ditawarkan

Solusi :
Kita memilih beberapa amplifier dengan mengelompokkan dari mulai harga terendah sampai tertinggi saja terlebih dahulu, selebihnya kita memberi kebebasankepada konsumen untuk memilih

Sabtu, 23 Maret 2013

talk show "i love bussines"

pembicara pada talkshow kemarin menjelaskan cerita hidpnya dengan bisnis. salah satunya dengan menjual petasan sejak kelas 1 sd, hal yang mempengaruhinya menjadi seorang pembisnis adalah keluarganya juga berbisnis. banyak pengalamn yang telah dilaluinya, berbagai macam profesi juga telah dilaksanankan
terdapat 5 kemuliaan dalam berbisnis:
- bila meenjadi amal sholeh
- bila terbangun citra diri
- bila menjadi jalan silaturahmi
- bila menjadi ilmu, wawasan dan pengetahuan
- bila menjadi jalan manfaat bagi orang lain\
apabila kita berhasil melaksanakannya maka bisnis kita akan selalu dekat dnegan keuntungan
silaturahmi-komunikasi-transaksii-relasi
rangkaian tersebut apabila berhasil kita lakukan maka akan membuat konsumen menjadi pelanggan yang loyal
untuk mencapai kesuksesan seorang pembisnis tidak boleh berhenti dalam menjalankan bisnisnyameskipun berkali-kali gagal, hal tersebut disebut istiqamah. karena orang orang yang berhenti itulah yang tidak akan pernah mencapai kesuksesan sampai kapanpun
ada banyak cara yang bisa dilakukan seorang atasan dalam mengelola karywannya(SDM) pengelolaan tersebut bertujuan agar karyawan tetap bekerja denga baik dan berprestasi sehingga bisa mencaai tujuan perusahaan yaitu profit. salah satunya dengan outing seperti silaturahmi agar membangun kedekatan dengan karyawan sehingga karyawan nyaman lalu termotivasi utnuk meningkatkan kinerjanya

Quiz 4

1. enterpreneur: kemampuan seseorang melihat dan menciptakan peluang dan mengubah peluang tersebut menjadi bernilai ekonomis
2. - knowing your bussines
    - knowing the basic bussines management
    - having a proper attitude
    - having adequate capital
    - managing finance effectievly
    - managing time effectievly
    - managing people effectievly
    - satisfying customer by providing high quality product
    - knowing how to compite
    - copying with regulation and paper work
3. sumber-sumber peluang bisnis:
    - pesaing
    - supplier
    - channel
    - distributor
    - customer
4. bisnis: kegiatan menciptakan uang
    tujuan: mendapatkan profit
    kegiatan: MSDM, keuangan, operassional, pemasaran
    resources: man, money, machine, methode, minute, market, information
    produk: barang dan jasa
5. manajemen: bekerja dengan dan melalui orang lain untuk mencapai tujuan dengan cara yang efektif adan efisien
proses: planning-organizing-actuating-controling
fungsi: MSDM, keuangan, operasional, pemasaran

Log Book: Sabtu, 23 Maret 2013

Kegiatan:
Konsumen yang bertanya mengenai ampliefier
Masalah:
konsumen tidak menerangkan dengan jelas amplifier seperti apa yang dimaksud
Solusi:
Mencari barang-barang yang ada di pabrik saja, setelah itu menawarkannya apabila ada yang cocok

Kamis, 21 Maret 2013

Log Book: Kamis, 21 Maret 2013

Kegiatan:
Mengadakan rapat kecil, untuk menghitung dan mengoreksi laporan keuangan
Masalah:
sejak awal tidak memasukin pengeluaran yang kecil-kecil seperti bensin dll
Solusi:
memasukannya kedalam beban lain-lain, setelah dihitung walapupun dengan diingat-ingat terlebih dahulu

Rabu, 20 Maret 2013

Log Book: 20 Maret 2013

Kegiatan:
Membuat laporan pengeluaran dan pemasukan secara lebih rapih
Masalah:
Sulit dalam menghitung pengeluaran dan pemasukannya
Solusi:
Menyalin semua data-data yang ada serta laporan yang diterima dari divisi lain

Selasa, 19 Maret 2013

Log Book: Selasa, 19 Maret 2013

Kegiatan:
Mendapatkan pemasok yang dapat membantu dalam pengadaan bahan baku agar lebih lengkap dengan harga yang lebih murah
Masalah:
Belum mengenal pemasok secara lebih terpercaya karena hanya mendapat info dari kenalan
Solusi:
Mencoba bertemu dahulu dengan pemasok besok agar lebih jelas dan pasti

Senin, 18 Maret 2013

Teh sosro


Bahan Baku

Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari perkebunan teh Gunung Rosa (Cianjur), Gunung Manik (Cianjur), Gunung Cempaka (Cianjur), Gunung Satria (Garut), daerah Neglasari (Garut), daerah Cukul (Pangelengan), dan daerah Sambawa (Tasikmalaya).

Log Book: Senin, 18 Maret 2013

Kegiatan:
Membuat laporan keuangan sederhana oleh dir.keuangan(Gina) dibantu oleh dir. lainnya. laporan yang berisikan pendapatan dan pengeluaran yang didapat hingga saat ini
Masalah:
kebingungan akibat piutang usaha yaitu pembayaran cicilan yang belum dilunasi oleh konsumen.sehinnga pendapatan belum sepenuhnya ditangan kita
Solusi:
Membuat laporan keuangan sederhana yang berisikan peralatan dan perlengkapan yang telah dikeluarkan, sementara untuk pendapatan ditulis terlebih dahulu meskipun belum sepenuhnya ditangan kita

Minggu, 17 Maret 2013

Log Book: Minggu, 17 Maret 2013

Kegiatan:
Setelah hari Kamis pengambilan gitar akustik kemudian kami memberikan pesanan gitar akustik kepada konsumen yang bernama Agung pada hari ini
Masalah:
Menentukan pemberian gitar agak terhambat karena konsumen sedang sibuk
Solusi:
Meminta alamat rumahnya langsung dan mengirimkan barangnya langsung atas sepertujuan konsumen sendiri

Sabtu, 16 Maret 2013

Log Book: Sabtu, 16 Maret 2013

Kegiatan:
Pemberian gitar yang sudah selesai di service kepada konsumen, diberikan saat siang hari setelah mendapat konfirmasi dari konsumen
Masalah:
konsumen meminta rincian bon tapi kami tidak membawa bon tersebut
Solusi:
kami mengambil bon dan stempel terlebih dahulu sebagai tanda bukti yang diinginkan oleh konsumen

Jumat, 15 Maret 2013

Log Book: Jumat, 15 Maret 2013

Kegiatan:
finishing untuk gitar yang di service
Masalah:
Menunggu kabar dari konsumen untuk pengambilan gitar besok
Solusi:
memfokuskan pada finishing gitar terlebih dahulu baru besok mulai mengkonfirmasi kembali kepada konsumen

Log Book: Kamis, 14 Maret 2013

Kegiatan:
Pengambilan gitar akustik, karena ada pemesanan gitar atas nama Agung
Masalah:
Karena cuaca sedang hujan maka mengalami kesulitan untuk transportasinya
Solusi:
Meskipun agak terlambat, akirnya pengambilan dilakukan oleh Achmad (divisi operasi) menggunakan mobil agar gitar tidak kehujanan.

Rabu, 13 Maret 2013

Log Book: Rabu, 13 Maret 2013

Kegiatan:
Setelah mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan untuk menservice gitar, kami mulai mengerjakan dull service gitar tersebut. Kemudian menginformasikan kepada pemilik gitar
Masalah:
Karyawan yang biasanya membantu tidak dapat hadir

Solusi:
Memaksimalkan pengerjaan meskipun hanya oleh satu orang(Erdi)

Selasa, 12 Maret 2013

Sekilas tentang Joseph Sosrodjojo



Joseph Sosrodjojo merupakan generasi ketiga pengelola dari Teh Botol Sosro. Di tangan Joseph sebagai generasi ketiga Sosro, teh botol berupaya untuk tidak menjadi merek generik. Bahkan terus melakukan berbagai diversifikasi merek dan produk.

Jika kita melihat kembali ke sejarah berdirinya usaha keluarga Sosro di Slawi, maka kita juga harus mengenal siapa pendiri awal bisnis Sosro ini. Beliau adalah Bapak Sosrodjojo almarhum, sebagai generasi pertama dengan lokasi pemasaran masih berkisar di daerah sekitar Slawi dan Tegal – Jawa Tengah dan berdomisili di Kota Slawi.

Kemudian bisnis yang semakin berkembang ini diteruskan oleh beberapa putra dari Bapak Sosrodjojo, yang disebut sebagai generasi kedua, yaitu: Soemarsono Sosrodjojo alm, Soegiharto Sosrodjojo, Soetjipto Sosrodjojo, dan Surjanto Sosrodjojo.

Kini usaha Teh Botol Sosro (TBS) dikelola oleh Joseph Soewito Sosrodjojo (generasi ketiga keluarga Sosrodjojo). Joseph adalah anak kedua dari Soegiharto Sosrodjojo. Kini Sinar Sosro telah memiliki 10 pabrik yang tersebar dari Medan sampai Bali. Negara tujuan ekspornya sudah merambah hingga ke Brunei Darussalam, Malaysia, Australia, Amerika, dan juga akan merambah pasar Timur Tengah. Seberapa besar kehebatan Joseph Sosrodjojo ini?

Di tangan Joseph, Sosro melakukan banyak diversifikasi ke berbagai variasi cita rasa, target segmen, benefit dan kemasan. Sesuatu yang berpuluh-puluh tahun tidak dilakukan oleh merek TBS, sekalipun sudah menjadi market leader. Diversifikasi merek dan produk ini bertujuan untuk membentengi TBS dari kemungkinan menjadi merek generik. Maklum, gara-gara kuatnya merek TBS, membuat semua merek teh dalam kemasan botol dikatakan sebagai teh botol.

Selain itu, diversifikasi juga dilakukan sebagai strategi inovasi yang harus dilakukan oleh Market Leader. Kini selain TBS, sudah terdapat paling tidak delapan merek yang dimiliki yaitu Fruit Tea, Tebs, Green Tea Sosro, Happy Juice, Proso, dan air mineral Prima.

Boleh dikatakan, generasi ketiga Sosro ini lebih terbuka dibandingkan generasi sebelumnya yang cenderung lebih tertutup dan minim publikasi. Bahkan Sinar Sosro membuka pabriknya untuk dikunjungi oleh publik. Sekalipun sudah memiliki banyak pesaing, di tangan Joseph TBS masih percaya diri untuk melenggang. Soalnya, apapun makanannya, minumnya memang Teh Botol Sosro.

Log book: Selasa, 12 maret 2013

Kegiatan:
Mengambil barang yang dibutuhkan untuk service gitar pelanggan ke toko, setelah melihat dan menghitung dari harga dan kualitas barang, selanjutnya dipilih 1 barang yang ada di pabrik rekan Erdi (Dirut)

Masalah :
Pengambilan barang sedikit sulit karena harus ditemani oleh rekan Erdi yang kenal dengan pemilik pabrik, sedangkan rekan ataupun pemilik pabrik sulit ditemui karena beberapa hal

Solusi :
Erdi sendiri mengambil ke Pabrik mengatas namakan rekannya melalui SMS ke pemilik pabrik, dan malam hari ini gitar mulai diperbaiki.

Senin, 11 Maret 2013

Asal Bahan Baku Produk Sosro


Bahan baku teh untuk produk-produk PT.  SINAR SOSRO disuplai oleh PT. GUNUNG SLAMAT, sedangkan bahan baku teh tersebut dikelolah oleh PT. AGRO PANGAN selaku sister company. Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari:
  • Perkebunan Teh Gunung Rosa di Cianjur
  • Perkebunan Teh Gunung Manik di Cianjur
  • Perkebunan Teh Gunung Cempaka di Cianjur
  • Perkebunan Teh Gunung Satria di Garut
  • Perkebunan Teh Daerah Neglasari di Garut
  • Perkebunan Teh Daerah Cukul di Pangalengan
  • Perkebunan Teh Daerah Sambawa di Tasikmalaya

Log Book: Senin, 11 Maret 2013

Kegiatan:
Mencari barang yang diperlukan untuk service gitar pelanggan, kelanjutan dari kemarin karena tidak semua toko yang dituju buka
Masalah:
Setelah melakukan survei ternyata kebanyakan harga barang mengalami kenaikan karena sedang adanya peningkatan pemesanan
Solusi:
Mencari harga paling murah dengan kualitas yang sesuai dengan keinginan tidak lebih karena untuk menghemat pengeluaran dan harga service

Minggu, 10 Maret 2013

Dasar atau filosofi PT. Sinar Sosro adalah niat baik yang dijabarkan dalam 3k dan RL yakni:

  • peduli terhadap KUALITAS
  • peduli terhadap KEAMANAN
  • peduli terhadap KESEHATAN
  • serta RAMAH LINGKUNGAN

log book : minggu, 10 maret 2013

kegiatan:
mencari barang-barang yang dibutuhkan untuk gitar yang akan di service dari pelanggan yang baru
masalah:
agak sulit mencari barang- barang yang dibutuhkan, karena toko dan pabrik hampir semua tutup karena hari minggu
sulit:
mencari ke toko lainnya yang biasa saja dulu untuk survei harga terlebih dahulu

Sabtu, 09 Maret 2013

pengalaman ke pabrik teh sosro

saat sd saya pernah datang mengunjungi pabrik teh sosro. keadaan disana cukup bersih dan terawat. kemudian teknologi yang digunakan juga sangat baik sehingga bisa mempercepat proses produksi. saat keluar pabrik, saya melihat ada kolam ikan, ternyata kolam tersebut merupakan pengolahan limbah, sehingga tidak merugikan masyarakat dan lingkungan sekitar.dari sana saya mendapatkan pelajaran yang membuat mengerti bahwa selain menjalankan bisnis untuk profit tapi juga mementingkan orang lain

log book: sabtu 9 maret 2013

kegiatan:
mendapatkan konsumen yang ingin menservice gitarnya
masalah:
toko bahan - bahannya tutup dikarenakan hari sabtu libur
solusi:
penbelian bahan-bahannya ditunda hingga hari senin

Jumat, 08 Maret 2013

Ide Teh Sosro

Pada awalnya Teh Sosro merupakan Teh kering, sekarang Teh Sosro menjadi teh siap saji. Munculnya ide seperti itu patut dijadikan contoh, karena bentuk inovasi seperti itulah yang akan membangun image perusahaan yang bisa mengikuti perkembangan zaman dalam era globalisasi ini. Selain itu kemasan juga mengalami perubahan yang banyak, mulai botolan, dus dan kemasan lainnya. Meskipun Pak Sosro berasal dari Slawi namun dia memiliki ide-ide yang menarik dalam pengembangan produknya.

Log Book: Jumat, 8 Maret 2013

Kegiatan:
Mengadakan rapat kecil dengan divisi lainnya, isi rapat ini membicarakan tentang pencarian pelanggan dan juga plannning kedepannya
Masalah:
Karena usaha kita masih sangat baru, kebanyakan kompetitor yang diajak bekerja sama itu sangat sulit untuk bisa berjalan dengan lancar 
Solusi:
Memperkenalkan usaha kita dengan penjelasan, memberitahukan blog kita serta menanamkan kepercayaan kepada mereka tentang usaha yang kita jalani

Kamis, 07 Maret 2013

Log book

Kegiatan:
Mencari supplier, agen dan kompetitor untuk menjalin kerjasama. Hal ini bertujuan untuk membantu kelancaran aktivitas bisnis.
Masalah:
Sulit mendapatkannya, karena setelah melakukan negosiasi atau mengajak bekerjasama, mereka tidak memberikan kepastian yang diharapkan
Solusi:
Mencari terus dan bertanya-tanya kepada teman agar dapat menemukan supplier, agen dan kompetitor yang mudah untuk diajak bekerja sama

Rabu, 06 Maret 2013

Teh sosro


Kemajuan yang diraih teh sosro sekarang bukanlah hal yang mudah, banyak kendala yang harus dilalui serta inovasi terhadap produk. Inovasi perlu dilakukan agar produk bisa terus laku di pasaran. Inovasi bisa dilakukan melalui berbagai cara, misalnya yang dilakukan dari teh sosro dengan perubahan kemasan dari tahun ke tahun


Selasa, 05 Maret 2013

Teh Sosro

Teh Sosro merupakan bisnis keluarga yang berasal dari Slawi, Jawa Tengah. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni SOSRODJOJO. Bisnis ini berawal dari tahun 1940 dengan menjual teh kering yang hanya di jual di wilayah Jawa Tengah saja, selanjutnya pasar diperluas ke ibu kota Jakarta. Sosro menggunakan banyak cara untuk mempromosikan prodaknya hingga tercetus untuk membuat teh dalam botolan agar lebih praktis dan juga bisa langsung dikonsumsi