Selasa, 02 April 2013

Sosro Memang Ahlinya Bisnis


ADA pemeo yang mengatakan, bisnis keluarga di tangan generasi ketiga akan menurun atau hancur. Sebab, di tangan generasi ketiga, banyak kepentingan yang mewarnai bisnis tersebut, sehingga rawan konflik dan perpecahan. Namun dalil itu tak berlaku bagi keluargaSosrodjojo, pengelola minuman kemasan Sosro.
Di tangan generasi ketiga, bisnis keluarga Sosrodjojo justru makin berkibar. Produknya yang fenomenal, Teh Botol Sosro, telah menjadi mesin uang bisnis keluarga asal Slawi Jawa Tengah ini. Setelah Teh Botol Sosro merajai pasar, keluarga Sosro pun mulai melirik bisnis lain dengan mengibarkan bendera Grup Rekso (GR) atau PT Anggada Putra Rekso Mulia yang berdiri pada November 1997.
Melalui anak usahanya,PT Asia Pasifik Properti (APP), Grup Rekso mulai merambah sektor properti. Pekan lalu,perusahaan ini berencana mendirikan resor mewah di Jimbaran Selatan, Bali,dengan nilai investasi US$ 150 juta atau setara dengan Rp 1,5 triliun.
Dalam pembangunan resor itu, APP telah menggandeng Jumeirah Group,perusahaan hotel mewah dunia yang menjadi bagian dari Dubai Holding Group. Menurut Sukowati Sosrodjojo, CEO Rekso Group sertaKomisaris PT Asia Pasifik Properti, Jumeirah Bali akan menjadi salah satu resor mewah terbaik di dunia. Resor ini sekaligus menjadi bagian dari Jumeirah grup yang telah mengoperasikan hotel mewah di Shanghai dan Maladewa.
GR didirikan Soegiharto, generasi kedua keluarga Sosro. Harus diakui, Soegiharto adalah motor penggerak bisnis keluarga Sosro. Pasalnya, adik dan kakak kandung Soegiharto serta keturunan mereka lebih memilih membesut bisnis masing-masing. Kendati ada saudaranya yang sama-sama membesarkan bisnis ini, kepemilikan sahamnya tidak sebesar saham milik keluarga Soegiharto.
Sekedar informasi bisnis keluarga Soesro dimulai pada 1940.Saat itu Sosrodjojomulai merintis usaha Teh Wangi Melati di Slawi, sebuah kota kecil di Jawa Tengah, dengan merek teh Cap Botol. Seperti diketahui bisnisnya terus bekembang hingga saat ini.
Sosrodjojo sendiri dikarunia empat anak, yakniSoemarsono Sosrodjojo, Soegiharto, Soetjipto dan Surjanto Sosrodjojo. Dalam perjalanan waktu Soegiharto mengambil peran ayahnya sebagai leader di perusahaan keluraga ini. Soegiharto tak sendirian dalam membesarkan GR. Ia dibantu lima anaknya yang semuanya lulusan sekolah di luar negeri. Mereka adalah Peter Soekianto Sosrodjojo, Joseph Soewito Sosrodjojo, Richard S. Sosrodjojo, Kurniati Sosrodjojo dan Sukowati Sosrodjojo. Kelima anaknya itu ditempatkan Soegiharto di berbagai bisnis yang berada di bawah GR.
Peter, anak tertua, duduk sebagai komisaris di GR. Adapun Joseph didapuk sebagai Chief Executive Officer PT Sinar Sosro, produsen Teh Botol Sosro dan Teh Kotak yang menjadi tambang uang grup ini. Sementara Richard dipercaya mengelola PT Agropangan Putra Mandiri. Perusahaan yang berdiri 30 Agustus 2000 ini memiliki lima anak usaha yang mengurusi perkebunan, yakni PT Sinar Inesco, PT Cibuniwangi, PT Karya Sinar Ciguha, PT Perkebunan Gunung Rosa Djaja dan PT Perkebunan Gunung Manik.
Pendidikan dan pengalaman
Satu-satunya wanita di keluarga Sosrodjojo, Kurniati, mengelola PT Puri Tirta Kencana. Perusahaan termuda (berdiri pada 2004) dalam GR ini menekuni bidang yang memanjakan kaum perempuan. Bekerjasama dengan Martha Tilaar, Kuniati mengelola bisnis perawatan kecantikan dan kesegaran tubuh dengan fasilitas spa.
Adapun si bungsu Sukowati memegang PT Adhi Putra Mulia. Perusahaan ini menguasai Hotel Mercure di bilangan Hayam Wuruk, Jakarta. Selain hotel, Suko juga yang membesut PT Rekso Nasional Food yang mengakuisisi McD Indonesia pada tahun 2009. Diantara anak-anak Sosro, kiprah Suko memang lebih menonjol. Itu sebabnya,ia dipercaya oleh anggota keluarga yang lain untuk duduk di kursi CEO Rekso Group.
Masuk ke bisnis lain di luar Teh Sosro menjadi pilihan bagi kelompok usaha ini agar bisa terus tumbuh dengan bisnis-bisnis baru. Bahkan, beberapa di antaranya bisa disinergikan. Misalnya dengan menjadikan Teh Botol Sosro sebagai minuman wajib di gerai McD yang dikelola Rekso Nasional Food. Dengan demikian, GR tetap perkasa sebagai perusahaan andalan Indonesia di masa depan.
Banyak yang terkejut ketika Sukowati mulai menerjuni bisnis waralaba setelah mendapat lisensi eksklusif dari McDonald.Seiring dengan perjalanan waktu, barulah orang tahu bisnis waralaba yang kini ditekuninya itu telah menjadi penopang bisnis inti keluarga Sosrodjojo, minuman siap minum berbasis teh.
Dibawah pengelolaan PT Rekso Nasional Food, McDonald mampu berkembang dengan pesat. Terus berekspansi menambah gerai di sejumlah kota di Indonesia, kini geraiMcDonald sudah lebih dari 120.Tahun lalu, Sukowati membangun 15 gerai restoran sejap saji dengan investasi Rp 15 miliarper gerai.
Ada perbedaan mendasar antara pendiri dan generasi ketiga Sosro. Di tangan generasi ketiga, bisnis Sosro dibuat lebih bervariasi. Kombinasi pendidikan dari luar negeri dan pengalaman dari para pendahulunya membuat nama Sosro terus berkibar. Hanya satu tradisi yang masih dipegang erat oleh keluarga ini, yakni mereka menjauhi publikasi yang bersifat personal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar